BIAYA komunikasi makin murah seiring ketatnya kompetisi operator telepon seluler. Namun, di tingkat pengguna web, telepon melalui voice over internet protocol atau VoIP tetap memiliki daya tarik tersendiri. Selain alasan lebih murah untuk jangkauan jauh, VoIP memiliki sejarah kedekatan dengan pengguna online.
Kini VoIP, baik dari provider internasional maupun lokal Indonesia, secara teknis sudah bisa melakukan panggilan dari mana pun yang terhubung dengan internet (bisa GPRS, 3G, CDMA) ke telepon tetap, telepon bergerak, apalagi ke sesama komputer. Di Indonesia VoIP Rakyat (www.voiprakyat.or.id), misalnya, menurut salah satu pendirinya, Anton Raharja, secara teknis juga bisa melakukan panggilan ke telepon tetap dan telepon seluler.
Hanya, karena tak mengantongi izin untuk keperluan itu, telepon seperti itu tak bisa dilakukan dari VoIP Rakyat. Jika ada penyedia layanan gateway atau server perantara, telepon dari VoIP ke mana saja bisa dilakukan. Kampus, sekolahan, dan perkantoran bisa melakukannya untuk mengirit biaya.
Di tingkat provider internasional, sekarang sudah puluhan hingga ratusan provider yang bisa digunakan untuk menelepon dari komputer atau dari telepon seluler yang mendukung koneksi internet. Dari banyak provider itu, secara prinsip menelepon dari komputer ke komputer benar-benar gratis. Sementara itu, menelepon ke telepon tetap dan nomor telepon seluler masih harus bayar.
Namun, pada saat teknologi telepon seluler makin maju, maka sekarang bisa dikatakan VoIP bisa benar-benar gratis dari telepon seluler ke telepon seluler. Dengan catatan, para pengguna terhubung ke internet (bisa GPRS, CDMA, 3G, wifi) dan sama-sama menggunakan akun VoIP (misalnya sama-sama memiliki akun VoIP Rakyat atau Yahoo Messenger).
Di situs http://developer.voiprakyat.or.id/forum/ pengguna VoIP Rakyat berbagi pengalaman bagaimana dengan mudah meng-install software dari www.fring.com di telepon seluler untuk menjalankan VoIP Rakyat. Dengan demikian, VoIP Rakyat dan juga jenis VoIP lain akan semakin mendekati kenyataan untuk menjadi alat komunikasi massal jika kita mau.
Kekuatan komunitas
Hingga kini, telepon VoIP ke nomor telepon seluler biasa atau ke nomor telepon tetap belum gratis. Namun, setidaknya beberapa provider sudah mengembangkan dengan harga relatif murah atau gratis, tetapi dengan syarat. Misalnya, yang dilakukan Raketu yang mensyaratkan berbagai kegiatan berbasis web bagi pengguna untuk meramaikan situs jaringan pertemanan itu.
Hal yang tak dipikirkan oleh banyak orang, operator VoIP kini justru menjamur dan bahkan semakin melebarkan sayapnya dengan membangun komunitas online. VoIP telah menjadi daya tarik tersendiri untuk mengunjungi situs jaringan sosial.
Sekadar kilas balik, situs jaringan sosial semakin kompetitif bersaing karena hampir semua menawarkan fasilitas yang seragam. Siapa yang memberikan layanan ”plus”, dia bisa eksis. Salah satu contoh keberhasilan itu dilakukan Raketu (www.raketu.com) yang menggabungkan situs pertemanan sosial dengan fasilitas telepon gratis VoIP.
Dengan membuat akun di Raketu, upload avatar atau foto diri di profil, mengirim blog minimal 200 kata, menambahkan informasi tentang diri kita, mengajak satu teman bergabung, maka Raketu akan menyediakan gratis telepon selama satu jam.
Itulah cara industri web sekarang untuk meraih massa. Bukan user yang “membayar”, melainkan provider harus bekerja keras untuk memberikan daya tarik. Untuk tetap menggunakan layanan telepon ke berbagai negara, Raketu menarik biaya sebesar 9,95 dollar AS untuk telepon gratis 1.200 menit per bulan selama tiga bulan.
Alternatif lain
Beberapa provider telah menggunakan daya tarik VoIP untuk menarik pengunjung. Sederetan situs ternama yang sudah lama memanfaatkan ini adalah Skype, VoipCheap, Gizmo, Windows Live Messenger, Yahoo! Voice, WengoPhone, Google Talk, Jajah, dan banyak lagi. Dengan mudah bisa dicari dengan menggunakan mesin pencari, misalnya dengan mengetikkan kata kunci “free voip”.
Dengan banyaknya alternatif, jika sebuah kantor ingin berhemat, layanan komunikasi berbasis web seperti VoIP, pesan instan via web, atau instant messenger, bisa menjadi pilihan.
Biaya yang dikeluarkan hanya berupa biaya akses internet, sedangkan biaya percakapan gratis. Jika semua tempat, seperti kantor, mal, sekolah, dan instansi pemerintah, dilengkapi dengan akses wifi gratis yang mudah diakses, biaya telepon itu benar-benar gratis karena akses internet sudah ditanggung.
Jika konsumen, produsen telepon, operator telepon seluler, dan khususnya pemerintah sepakat menjadikan aktivitas berbasis web sebagai sesuatu yang urgent, kehadiran VoIP tinggal menunggu hari. Jika sepanjang kota ada yang membuat akses wifi yang makin murah dan stabil, akses komunikasi benar-benar murah.
Impian kondisi ideal seperti itu sebenarnya sudah diincar oleh Google dengan produk Google Talk-nya. Tak hanya Google, peluang ini sebenarnya terbuka bagi perusahaan mana pun yang punya minat mengembangkan teknologi sederhana ini.
Dengan telepon seluler yang mendukung wifi dan ter-install software untuk mengakses VoIP serta jaringan internet yang menyebar luas, maka seorang pengguna Google Talk, misalnya, bisa melakukan panggilan dan menerima panggilan di mana pun dengan VoIP serta gratis. Dengan satu catatan: biaya akses internet harus murah dan sekarang prasyarat itu sudah datang
(kompas)
0 komentar:
Posting Komentar