Entri Populer

Bab 1. Be ur Self

Setiap hari seekor ayam jantan melihat seekor burung elang begitu nikmatnya terbang ke sana kemari, hinggap dari satu pohon ke pohon lainnya. “Ah, aku juga punya sayap seperti dia, jika aku belajar maka aku pasti bisa terbang,“ pikir si ayam. Maka, esok harinya si ayam jantan naik ke batang pohon dan hup dia meloncat tapi akhirnya terjatuh. Hal itu dilakukan berulang-ulang dan hasilnya tetap sama terjatuh. Sore hari, dilihatnya lagi burung elang itu sedang berdiri di puncak bukit kemudian melesat terbang menari-nari di angkasa luas. ”Hm, sepertinya aku harus mencoba terbang dari puncak bukit itu,” pikir si ayam jantan lagi. Pagi-pagi sekali si ayam jantan sudah berdiri di puncak bukit dan dengan lantangnya dia berkokok,“ hari ini aku akan terbang seperti burung, selamat tinggal teman-teman dan masa kelamku. Selesai berkokok, si ayam jantan langsung meloncat, sayap dikepakan dan dia meluncur terjun ke bawah jurang.

Manusia diciptakan dalam keragaman bangsa, warna kulit, suku, bahasa, adat istiadat, sifat dan prilaku. Dengan kuasa dan kebesaranNYA tak satupun dari manusia mempunyai wajah, sifat dan prilaku yang sama satu dengan yang lainnya.

Tetaplah berdiri tegap dan berjalan pada karaktermu sendiri. Janganlah malu dengan jatidirmu sendiri yang sudah diberikan oleh Sang Pencipta kepadamu secara sempurna.

Banggalah dengan diri sendiri. Banggalah dengan kemampuanmu, banggalah dengan kepintaranmu yang tidak dipergunakan untuk membodohi orang lain, banggalah di saat kamu melakukan kesalahan tetapi dengan cepat kamu meminta maaf kepada sesama manusia dan bertobat kepada Sang Pencipta, mudahkanlah dirimu untuk memaafkan kesalahan orang lain, banggalah dengan etos kerjamu yang pantang menyerah, banggalah dengan penampilanmu, banggalah dengan terus menggali potensi diri yang dimiliki, banggalah dengan kepapaan orang tuamu karena dibalik itu warisan kejujuran, kesederhanaan, ketulusan mengalir diseluruh jiwa ragamu. Sifat bangga ini hanya untuk konsumsi diri sendiri tidak untuk dilihat, dipertontonkan apalagi disebar luaskan ke khalayak umum.

Jangan pula terlalu berbangga yang berlebihan atas dirimu, karena akan menyebabkan : kamu lebih banyak sifat sombong daripada bersyukurnya, terjebak dalam ego merasa yang paling benar sehingga tidak bisa melihat banyaknya kekurangan dan kesalahan yang menempel di hidungmu, tidak dapat menerima nasihat apalagi teguran dari orang lain.

Setiap manusia mempunyai ciri khas, warna dan corak sendiri maka tetaplah kamu menjadi diri kamu sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangan yang dimiliki.

Yang satu wajahnya cantik, tinggi, langsing dan putih dibandingkan yang wajahnya imut sederhana, tidak terlalu putih, hidungnya juga nyaris pesek tetapi terlihat sangat cantik kala senyumnya mengembang, kala matanya berbinar menggoda.

Yang satu wajahnya tampan, tinggi, berotot dan putih terlihat arogan dibandingkan dengan yang wajahnya biasa-biasa saja tetapi sifatnya terbuka, mudah bergaul dan penuh perhatian.

Janganlah kamu seperti cerita tadi, tentang seekor ayam jantan yang bermimpi ingin menjadi seperti seekor burung yang akhirnya bukan kebebasan yang didapat tetapi hanya kematian sia-sia yang diperoleh.

Janganlah ingin menjadi seperti orang lain, jika kamu adalah Yanny maka janganlah ingin menjadi Michelle karena keindahan dan kecantikanmu akan tampak bersinar dalam adat ketimuranmu.
Jika Nurdin adalah seorang pedagang es keliling janganlah berkecil hati dengan gerobak roda yang kamu bawa setiap harinya karena sekeping uang logam yang kamu hasilkan dari kucuran keringatmu sendiri lebih berharga dari segepok uang hasil korupsi.
Jika kamu adalah seorang guru janganlah silau dengan kehidupan seorang pengusaha karena dari buah didikanmu yang penuh kelembutan dan keikhlasan akan menghasilkan ribuan manusia pengusaha yang tidak hanya berguna untuk dirinya, keluarganya tetapi juga berguna untuk lingkungan dan bangsanya.

Janganlah ingin latah dan meniru orang lain, jika kamu adalah Hasni maka janganlah ingin seperti Luna Maya dengan merubah penampilanmu, warna rambutmu dan cara jalanmu. Karena orang disekitarmu akan kehilangan sentuhan lembutmu, tutur halus katamu, kecantikanmu ada dalam kesederhanaanmu.

Janganlah ingin memakai topeng, karena topeng tidak bisa menyembunyikan busuknya hati kamu, tidak bisa menutupi aibmu dan tidak bisa melindungimu dari kesalahanmu.

Kesimpulan.

1. Hari ini dan selanjutnya, saya akan mulai dengan intropeksi diri,
meminta maaf atas semua kesalahan, bertobat untuk tidak
melakukannya lagi dan menjalani hidup dengan banyak banyak
memberi manfaat kepada orang lain bukan untuk mengambil
haknya orang lain dan akan senantiasa berpegang teguh kepada
tali agama.
2. Hari ini dan selanjutnya, saya akan hidup seadanya, sewajarnya
3. Hari ini dan selanjutnya, saya akan……………………………

" Salah satu tanda orang bersyukur adalah menerima apa yang dikaruniakan Tuhan kepada dirinya serta mengoptimalkannya untuk kebaikan diri, keluarga dan lingkungan sekitarnya "